When A Dream Comes True: A review by Iwok
Dalam talkshow-nya di Kick Andy Metro TV Anggun pernah ngomong, "“Kalo kamu punya mimpi, janganlah kamu berharap untuk tidur terus dan menikmati mimpi itu. Tapi bangunlah, dan kejarlah mimpi itu!” Dan seperti itulah yang dilakukan oleh Lintang. Perkenalannya dengan Pierre, cowok Perancis, di pantai Nembralla -tanah kelahirannya- membuat Paris-Perancis menjadi obsesinya : Mengejar Cintanya yang terpisah!

Dan beasiswa short course di bidang fashion pun menerbangkan Lintang ke tanah air milik Pierre. Hanya berbekal harapan, Lintang mengais setiap jengkal kota Paris untuk menemukan cintanya. Segampang itu? Tentu saja tidak. Ada Jerry, karib masa kecilnya, yang selalu setia menanti cinta Lintang. Ada Dominique, roommate yang 'menjegal' harapannya. Ada Babe, yang say No to Bule!

Paris memang romantis, dan romantisme ini yang dibawa Ollie di novel keduanya ini. Manis tapi lucu, Geregetan dan bikin penasaran. Benarkah Pierre adalah masa depannya? Atau hanya sekedar masa lalu? Paris dan Nembralla adalah dua lokasi yang sangat jauh berbeda, apakah bisa menautkan mereka?

Membaca novel ini nggak bisa lepas selembar halaman pun sebelum tamat. Setiap lembarnya menimbulkan banyak penasaran hingga harus terus membalik-balik halaman seterusnya, dan seterusnya. Buat saya hanya satu yang mengganjal : "Apakah Jerry harus selama itu tinggal di Paris ngurusin persiapan kompetisi Surfing di Nembralla? Lama amat?"

Overall, bravo Ollie!

http://iwok.multiply.com/
posted by Llia @ Wednesday, January 31, 2007 8:21 PM
About Me

Name: Llia
Home: Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: I'm a writer & entrepreneur. I believe in accelerating synchronicity. Grateful for always meeting the right person at the right time. Follow me on twitter @salsabeela and my journal http://salsabeela.com
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox
Name :
Web URL :
Message :
Links
Another Book


Look I'm on Fire